Senin, 23 Mei 2011

Anafina Dikenal Warga Dengan Ratu Duit
Namlea,-
Keberadaan bakal calon kandidat Bupati Kabupaten Buru, Siti Aisyah Fitria sapaan Anafina kembali di Kota Namlea itu menarik semua perhatian masyarakat, bahkan sampai ke desa-desa hingga ke Kecamatan Waplau, Kabupaten Buru, Anafina dikenal dengan sebutan Ratu Duit.
Hal itu terjadi sesuai fakta lapangan. Pantauan Maluku Expose, Anafina yang melakukan kunjungan ke posko-posko pendukung itu dibekali dengan uang milyar rupiah dan uang dolar Amerika dan Singapura. Bahkan Setiap posko yang disinggahi, Anafina memberikan bantuan untuk membangun posko sebesar Rp 20 sampai 50 juta rupiah.
Disamping memberikan uang sebagai bantuan untuk membangun posko pendukung, Anafina juga meminta agar timnya dapat mencatat anak-anak yatim serta anak yang tidak mampu di setiap desa untuk diberikan beasiswa.
Sementara Salah satu warga mengaku, kehadiran Anafina bumi Bupolo tanpa disadari semua kosentrasi massa terhadap beberapa calon bupati dan wakil bupati sudah membelok kepada Anafina bahkan menurutnya, tiap desa-desa yang dilewati rombongan anafina, tetapi dihampiri masyarakat dari orang tua hingga anak-anak, sehingga ini telah terbukti masyarakat sangat membutuhkan perubahan.
Herannya setiap mobil yang ditumpangi Anafina lewat disetiap desa maupun dusun anak-anak maupun orang tua yang telah umur diberikan sakat berupa uang. Bahkan ada yang berkeringinan melihat wajah seorang putri asal bumi bupolo.
Selain itu masyarakat tidak menghiraukan hujan yang begitu deras, anak-anak baik anak perempuan maupun anak laki-laki berbondong-bondong lari mengikuti mobilnya Anafina hanya untuk mendapatkan selembar uang Rp 100 ribu sambil meneriakan, kata dalam dialek Ambon, “lego uang dolo, lego uang dolo”.(M14E)

Anafina Jadi Rebutan Tiga Legislator Buru
Namlea,-
Jelang Pilkada Buru 2012-2017 mendatang, Bakal Calon Bupati Hj. Siti Aisyah Fitriah (Anafina) menjadi rebutan tiga legislator Buru, tiga legislator tersebut diantaranya kader terbaik dari Partai Hanura yakni Bambang Riyadi, A.R Tukubuya dari Partai Demokrat dan Muhammad Waekabu Asal Partai Patriot.
Dari isyu yang beredar di seantero pulau buru bahkan juga dari pantauan Maluku Expose dilapangan bahwa, ketiga legislator itu sudah jauh tempo melakukan manufer politiknya, hal ini terbukti ketika Anafina hadir di Namlea pada Sabtu kemarin, gambar-gambar mereka sudah tersebar luas yang berpasangan dengan Anafina.
Meskipun belum ada keinginan maupun putusan resmi dari Anafina dalam menentukan wakilnya, namun ketiga legislator itu antusias untuk mempromosikan diri mereka dan melakukan pendekata-pendekatan kepada Anafina.
Muhammad Waekabu juga sempat bertemu dengan Anafina dikediamnya yang berlokasi di jalan Bandar Angin Namlea. Dalam diskusinya pun keduanya mulai menyamakan persepsi dalam menata arah pembangunan kabupaten penghasil minyak kayu Putih itu kedepan.
Bahkan kepada wartawan, Waekabu yang kini telah menjabat sebagai anggota dewan untuk kedua kalinya merasa sangat optimis akan berdampiangan dengan Fitria dalam mempin Kabupaten berjulukan Bupolo itu kedapan.
Optimismenya untuk mendampingi Anafina tentu memiliki alasan tersendiri, pasalnya berdasarkan survei yang dilakukan oleh Golkar kata Waekabu hasilnya telah menempatkan dirinya pada posisi teratas untuk calon pendamping Fitria.
Tak hanya itu, dalam berbagai ide dan juga visi misi pembangunan Kabupaten Buru lima tahun mendatang kedunya juga memiliki kesamaan.
Lebih jauh, Waekabu mengaku Kabupaten Buru sangat membutuhkan sosok-sosok yang baru, seperti Anafina (sebutaan akrab bagi, Siti Aiyah Fitria.red).
" Jika tidak direkomendasikan mendampingi Ibu Siti Aisyah mau gi mana, tapi kita akan tetap optimis saja, karena Golkar memiliki mekanisme tersendiri," akui Waekabu kepada wartawan di kediaman Anafina, Senin kemarin, “saya siap berpasangan dengan Anafina”,
bahkan bukan saja Waikabu, tetapi optimis itu juga terlahir dari kaders terbaik ketua DPC Partai Hanura yang juga sebagai anggota DPRD Buru Bambang Riyadi, Kedekatan Riyadi dengan Anafina sudah terbangun lebih awal, hal ini terbukti ketika kehadiran Anafina tiga kali di Buru Riyadi selalu mendampinginya disejumlah pertemuan yang dilakukan oleh Anafina dalam kunjungannya pada berbagai desa di Kecamatan Namela paling sering mendampingi perempuan milarder ini hanyalah Bambang Riyadi.
Bahkan dalam berbagai stiker dan juga spanduk, keduanya juga telah diakui sebagai calon Bupati Buru dan Wakil Bupati Buru. Icon yang digunakan untuk mempopulerkan visi kedunya kepada warga Buru pun telah dipromosikan misalnya sebutan SABAR yang artinya Siti Aisyiah Bambang Riyadi serta DABUS yang berarti Dari Aisyiah Bambang Untuk Semua.
bukan itu saja, kader muda terbaik hanura itu dipercayakan Anafina tergabung dalam Tim Pemenangan Anafina, bukan itu saja Partai Hanura juga sudah siap merekomendasikan Riyadi untuk maju berpasangan dengan Anafina, terbukti lewat Musyawara Cabang (Muscab) Hanura bulan April kemarin di Namlea, dirinya sudah menyatakan sikap untuk maju dalam bursa bakal calon wakil bupati buru.
Untuk diketahui, hingga saat ini Siti Aisyah Fitriah sangat berharap rekomendsasi Golkar, akan tetapi, ditengah-tengah impiannya untuk mendapatkan rekomendasi partai yang dimpimpin Abu Rizal Bakri itu, Ramli Umasugi masih menjadi rival terberatnya dalam perebutan rekomendasi partai berlambang pohon beringin itu. (MK4E)

Tinggi Gelombang di Laut Buru 3-4 Meter, Warga Dilarang Berlayar
Namlea,
-Tinggi Gelombang pada perairan Buru dan sejumlah pesisir pantai lainnya mencapai 3-4 meter, ketinggian Gelombang ini terpengaruh dari Kondisi cuaca buruk yang menimpa kepulauan Maluku beberapa hari kemarin, sehingga mengancam ratusan calon penumpang asal Namlea dengan tujuan Ambon gagal diberangkatkan, gagalnya diberangkatkan sejumlah kapal menuju ke Ambon mulai berlaku sejak Sabtu, 21 Mei hingga sekarang. sehingga sejumlah kapal yang melayari antar pulau di Maluku untuk sementara tidak di izinkan.
penggagalan keberangkatan para calon penumpang menuju tempat tujuan itu juga dikarenakan adanya larangan berlayar oleh Adpel Ambon yang mengeluarkan peringatan dini dan baru akan dicabut pada 26 Mei mendatang.
Kepala ADPEL Ambon, Dedi Manuputty melalui via telepon selulernya senin (23/5) mengaku, peringatan dini yang dikeluarkan itu berhubungan dengan kemaslahatan orang banyak serta melihat kondisi laut yang tidak bersahabat. kata dia larangan tersebut baru bisa akan dicabut ketika kondisi cuaca kembali normal.
dikatakannya, saat ini, fram grafik semakin tidak baik untuk mencabut peringatan dini yang telah dikeluarkan sejak tanggal 20 Mei lalu. Kondisi tinggi gelombang yang mencapai 3 sampai 4 meter itu sangat berbahaya untuk melakukan perjalanan dengan menggunakan kapal-kapal tradisional.
oleh sebab itu kapal-kapal yang diizinkan belyara hanyalah kapal motor berkapasitas besar, seperti kapal-kapal pelni yang selama ini melayari antar provinsi, serta kapal-kapal tangker. Adapun kapal-kapal tradisional, kapal perintis serta kapal feri yang melayani penumpang antar pulau Ambon tidak di izinkan sama-sekali. "Kapal-kapal ini baru akan diizinkan berlayar ketika kondisi mulai membaik," kata Manuputty.
Pantauan Maluku Expose, kurang lebih empat hari kemarin, ratusan calon penumpang asal Namlea yang hendak melakukan perjalanan menuju berbagai pulau seperti pulau Ambon, Sanana, Maluku Utara juga masih terhambat di kota Namlea. Pasalnya tidak ada satupun kapal-kapal yang mau melakukan perjalanan dengan tujuan-tujuan tersebut. sehingga para calon penumpang hanya bisa bersabar sambil menunggu kondisi laut normal kembali. (MK4E)

Minggu, 22 Mei 2011


Rekomendasi Golkar Jadi Taruhan Anafina - Umasugi
Namlea,-
Rekomendasi Partai Golkar bakal menjadi taruhan dua kandidat kuat calon Bupati Buru yakni Siti Aisyah Fitria (Anafina) dan Ramly Umasugi (Wakil Bupati Buru).
Sebelumnya masyarakat di Kabupaten Buru hingga saat ini terhipnotis dengan kondisi suhu politik yang makin memanas, bahkan bola rekomendasi dari partai Golkar menjadi bahan isu sana sini, kabar yang diisukan bahwa rekomendasi Golkar sudah di tangan Umasugi dan ada pula yang mengatakan rekomendasi sudah di tangan Anafina sehingga masyarakat dibinggungkan dengan pilihan yang tidak jelas.
Siti Aisyah Fitria (Anafina) mengatakan, dirinya tidak menyatakan bahwa dirinya sudah mendapatkan Rekomendasi dukungan Golkar karena disadari sunggu bahwa Partai Golkar mempunyai mekanisme dan aturan untuk mengeluarkan rekomendasi tersebut kepada calon kandidat yang betul-betul mau memperjuangkan masyarakat dan daerah ini untuk keluar dari jajahan elit-elit yang berkuasa demi untuk kepentingan pribadi.
Anafina menambahkan, kalau dirinya tidak mendapatkan Rekomendasi dari Partai Golkar maka dirinya lebih awal untuk mundur sebagai bakal calon kandidat Bupati, olehnya Anafina akan memperjuangkan dengan semampunya untuk bisa meraih Rekomendasi Golkar, “Saya kalau tidak naik di perahu golkar lebih baik saya mundur,”tegas Anafina.
Olehnya, petinggi Golkar maupun pengurus-pengurus Golkar di DPP saat ini mempersiapkan Rekomendasi yang mana melalui pentahapan penggodokan Bakal Calon Kandidat, salah satunya seperti hasil survey, lewat hasil yang digodok itu barulah melahirkan satu keputusan yang resmi, olehnya Anafina meminta Masyarakat untuk turut mendoakan sehingga Rekomendasi itu dapat jatuh pada pilihan yang diinginkan.
“Jadi pa ketua umum perna mengatakan bahwa rekomendasi dukungan partai Golkar diberikan bagi bakal calon yang mampu dan dapat mendatangkan investor, bukan saat terpilih hanya mencari keuntungn dan melunasi utang-utang bagi kontraktor,”ungkap Anafina.
Oleh karena itu Anafina mengaku, dirinya mampu melakukan tawaran dari ketua umum Golkar karena sudah terbukti dengan kedatangan sejumlah investor bersama dia ke Namlea misalnya salah satu pengusaha Belanda dan pengusaha malasia.bahkan anafina berjanji akan mendatangkan raja arabia dan pentinggi lainnya dari manca negara. (***)

Anafina dibanjiri Dukungan
Namlea,-
Bendera Anafina seantero Pulau Buru berkibar menandakan Ratu Adil kembali hadir untuk perubahan, demikian simbol dari ucapan selamat datang kepada Hj.Siti Aisyah Fitria yang akrab di sapa Bunda itu, sontak saja kehadiran Anafina sabtu (21/5) kemarin seketika kebanjiran dukungan masyarakat Buru, terbukti setiap kehadirannya di Pulau Buru selalu menggemparkan masyarakat dan seketikapun Anafina mengalami peningkatan dukungan, dikali ketiga kehadiran Anafina di Buru itu menjadi pusat perhatian masyarakat, dikarenakan masyarakat menanti-nantikan kehadirannya untuk melihat langsung sosok Anafina dari dekat.
Pantauan dilapangan, Meskipun cuaca di kota Namlea dalam kondisi tidak bersahabat (Hujan) selama beberapa hari belakangan ini, tidak menjadi satu halangan agenda kegiatan Anafina tetap berjalan, dari mulai kunjungan ke posko-posko hingga sosialisasi dan memberikan bantuan kepada masyarakat fakir miskin dan anak-anak yang putus sekolah serta terlantar.
Sepanjang perjalanan Anafina didalam kota Namlea, masyarakat kebanjiran uang, uang yang dihamburkan Anafina disetiap lokasi kunjungannya bernilai puluhan hingga ratusan juta rupiah, dari anak-anak hingga orang dewasa saling berebutan, kondisi inipun nama Anafina tak asing lagi di kalangan masyarakat.
Bahkan anafina mengaku, keinginan kembali ke kabuaten Buru untuk melakukan perubahan terhadap semua infratruktur yang dinilai selama 10 tahun tidak terlihat perubahan. Dengan demikian masyarakat kabupaten Buru sangat membutuhkan orang bodoh yang menjadi harus pimpinan kabupaten bukan orang pintar yang hanya mencari keuntungan pribadi
“Sesuai informasi banyak oknum-oknum lawan yang memberikan isu kepada masyarakat bahwa anafina orang bodoh bagaimana bisa memimpin kabupaten, tetapi berdasarkan kenyataan orang bodoh masih bisa dipercaya manca negara dan presiden SBY serta mampu mendatangkan investor di kabupaten Buru,”ujarnya.
Sementara Siti Aisyah Fitria sapa Anafina mengatakan, dirinya siap berjuang dengan air mata untuk membuktikan orang bodoh bisa melakukan perubahan dan mendatangkan investor ke kabupaten Buru, bukan orang pintar yang selama 10 tahun tidak dapat melakukan perubahan dan mensejahterakan masyarakat buru.
“Jadi saya minta dari masyarakat simpatisan tidak perlu menjatuhkan lawan lain karena pada akhirnya mereka akan sadar bahwa sudah saatnya seorang perempuan yang dikatakan bodoh memimpin kabupaten Buru,”\pinta Anafina.

Anafina Tinjau Kesiapan Posko Dukungan
Namlea,
- Salah satu Bakal Calon kandidat kuat Bupati Buru periode 2012-2017 Hj. Siti Aisyah Fitria (Anafina) sabtu (21/5) kemarin tiba di Kabupaten Buru, kedatangannya disambut meriah oleh ratusan pendukungnya yang memadati lahan parkiran lapangan terbang (Lapter) Namlea, kehadiran bakal calon kandidat terkuat di kabupaten ini dalam rangka meninjau segala kesiapan pendukungnya terutama Posko-posko pemenangannya jelang Pilkada Buru 18 Oktober 2011 mendatang.
Kehadiran Anafina yang biasa disapa akrab Bunda di daerah penghasil minyak kayu putih itu, berbeda dari kedatangan-kedatangan sebelumnya beberapa bulan yang lalu, kali ini, Anafina lebih memfokuskan kunjungannya itu di sejumlah posko-posko pendukung dirinya serta menyumbang sejumlah sedekah, baik untuk masyarakat miskin dan tak mampu bahkan memberikan dukungan lewat bantuan uang tunai kepada sejumlah posko-posko untuk dihiyasi lebih bagus lagi.
Posko-posko pendukung Anafina di Kabupaten Buru saat ini menjalar dimana-mana bahkan kalau dijumlahkan sudah berjumlah lebih diatas seratus posko yang tersebar di setiap kecamatan, RT/RW, Desa dan Dusun yang ada di lima kecamatan di kabupaten Buru, herannya, dari 100 lebih posko itu, dibangun secara inisiatif dari masyarakat tanpa ada sepersenpun bantuan sebelumnya baik dari tim sukses maupun Anafina sendiri, “untuk dalam kota terutama di daerah Nametek sapai ke pasar ada terdapat 5 sampai 6 posko, kemudian daerah batas kota, pasar lama, kosambi masing-masing berjumlah 1 posko, belum lagi di daereh pohon durian, kemudian ada posko yang masih dalam tahap pembangunan, ini masih di kota bawa, belum dijumlahkan di daerah kota atas seperti bandar anging, pilar, BTN dermaga, BTN SMA, jiku besar, jalan Baru dan lain-lain”. terang salah satu tim sukses Anafina.
Diakuinya bahwa, sebagian besar posko Anafina yang ada di kabupaten buru itu dibangun oleh masyarakat sendiri, “kami saat berkunjung ke desa-desa, dusun dan kecamatan sempat kaget, karena sepanjang jalan ada posko, inilah salah satu bentuk dukungan tanpa paksaan yang terlahir dari masyarakat sendiri, olehnya kami berterimakasi kepada masyarakat dan kami minta masyarakat untuk tetap konsisten jaga kepercayaan hati untuk mau mendukung kandididat kami demi masadepan Buru kedepan”.
Sebelumnya dari pantauan dilapangan juga bahwa, bantuan uang yang diberikan Anafina kepada setiap Posko-posko pemenangan itu tidak kurang dari 10 hingga 20 juta bahkan ada yang lebih dari pada nilai yang diberikan Anafina.
Dari sekian juta sampai ratusan juta uang yang diberikan kepada masyarakat di Buru dalam setiap kedatangan Anafina, bukan berarti menjadi beban bagi masyarakat Buru untuk memilihnya didalam Pilkada, namun yang pasti uang yang diterima masyarakat dari tangan Anafina itu sebagai bentuk sedekah, “saya berikan uang kepada masyarakat sebagai bentuk sedekah dan ini bukan uang palsu dan bukan karena uang lalu masyarakat harus memilih saya dalam pilkada nanti, tetapi harus dengan hati nurani dan jujur” Demikian kata Anafina sambil menepis Isyu yang berkembang terkait tudingan uang palsu yang dihembuskan orang tak bertanggungjawab kepada dirinya.
Dirinya mengatakan, kehadiranya di Buru bukan untuk melakukan kampanye namun dirinya menaruh perhatian serius akan kondisi masyarakat Buru yang masih dibawah garis kemiskinan untuk dibantu dalam memacu perekonomian kehidupan masyarakat itu sendiri, “saya berbagi dengan masyarakat, saya datang membantu masyarakat, saya bukan kampanye tetapi saya datang mau melihat masyarakat dan membantu mereka agar mereka dapat bisa merasakan kehidupan yang layak”. (***)

Mantan Kadistan Buru Mahcmud Tan bertemu dengan Anafina Bersama Pendukungnya di Desa Waemiting


Napi Korupsi Keluar Rutan Jikumerasa Tanpa Pengawalan Ketat
Mahcmud Tan : Jabatan Saya Masih Kepala Dinas Pertanian
Namlea,- Mantan Kadis Pertanian Buru Mahcmud Tan yang saat ini menyandang status Narapidana penghuni Rutan Jikumerasa, dengan bebas keluar masuk Rutan menghirup udara segar tanpa pengawalan ketat dari aparat petugas Rutan Jikumerasa.
Mahmud Tan yang sudah di Exsekusi oleh kejaksaan Negeri Namlea dan resmi menyandang status Narapidana beberapa bulan yang lalu lantaran kasus korupsi pertanian di Buru, menyempatkan dirinya bergabung bersama Bakal Calon Bupati Buru Hj. Siti Aisyah Fitriah (Anafina), ketika Kehadiran Anafina ke Pulau Buru Sabtu (21/5) kemarin untuk memantau kesiapan pendukungnya dalam menyongsong perhelatan politik (Pilkada) di Buru.
Dari pantauan Maluku Expose kemarin, diduga Mahcmud Tan diberikan ijin keluar tidak jelas oleh Kepala Rutan Namlea Junaedi Rison, namun keluarnya Mahcmud Tan menghirup udara segar itu tidak dibarengi dengan pengawalan ketat, buktinya saja satu orang petugas Rutan diutus untuk mengawal Mahcmud Tan, bahkan saat Mahcmud Tan makan bersama dengan Bakal calon kandidat Anafina, petugas pengawalan hanya memantau dari jarank jauh kurang lebih 200 meter.
Bukan itu saja, dari pantauan sebelumnya, Mahcmud Tan hampir tiap minggu dua sampai tiga kali bahkan dengan sesuka hatinya keluar masuk Rutan untuk mengunjungi kolega maupun sanak saudaranya di Namlea, kesempatan itu dimanfaatkan Mahcmud Tan baik itu pada malam hari maupun siang harinya, masuk keluarnya Mahcmud Tan di Rutan Jikumerasa kebanyakan dengan alasan urusan Dinas dengan menggunakan dua buah kendaraan dinasnya silih berganti yang diparkir tiap saat di Rutan Jikumerasa, baik itu mobil Renjersnya maupun Mobil merek kudanya yang sudah dihiyasi kaca riben gelap yang tak muda untuk di pandangi orang dari luar.
Mahcmud Tan juga pernah melakukan pesta ulang tahunnya secara besar-besaran di Rutan Jikumerasa dengan menggundang staf-staf di Dinas Pertanian yang pernah dipimpinya, bahkan kegiatan pertemuan Dinaspun sering dilakukan di Rutan, samahalnya dengan mengundang staf-staf di Dinasnya ataupun pegawai biasa maupun pegawai honornya.
Segala urusan Dinas Pertanian Buru masih dihendelnya meskipun dirinya sudah menyandang status Narapidana, terbukti pada salah satu lembaran surat yang ditemukan koran ini bernomor 521/72/III/2011 yang perihalnya Penyampaian Data Basic Price 2011 tertanggal 11 April 2011 yang ditujukan kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Buru itu masi terlihat ditandatangani Mahcmud Tan, kemudian ada beberapa surat-surat Dinas lainnya baik itu permintaan keuangan untuk kebutuhan Dinas hingga sampai pada gaji-gaji pegawai Dinas masih tertera tandatangan dan cap basahnya untuk dilayangkan kepada pimpinannya guna mendapat pencairan, meskipun Bupati Buru H.M. Husnie Hentihu sudah menunjuk salah satu pegawainya di Dinas tersebut untuk menggantikan dirinya.
Mahcmut Tan dengan percaya diri dihadapan sejumlah wartawan media cetak maupun elektronika kemarin mengatakan, sampai saat ini maupun detik ini dirinya masih menjabat sebagai seorang Kepala Dinas Pertanian Buru, “saya masih kepala Dinas, saya tidak takut dengan syapa-syapa, saya datang karena keluarga”.
Mahcmud Tan yang saat ini sebagai salah satu Narapidana yang tersandung Kasus Korupsi pertanian di Buru Sabtu (21/5) kemarin hadir dan bergabung bersama Bakal Calon Bupati Buru Hj. Siti Aisyah Fitriah (Anafina), bahkan Mahcmud Tan menyempatkan dirinya untuk menyantap salah satu hidangan makanan maluku (Papeda) bareng bersama Anafina saat itu, “beliau ini keluarga saya, sudara saya”. Terang Mahcmut Tan kepada Wartawan sambil menyantap hidangan Papeda bersama Anafina.
Meskipun Tan beralasan bahwa dirinya ada hubungan keluarga dengan Anafina namun di satu sisi Ada apa dibalik kehadiran Mahcmud Tan dihajatan Anafina tersebut, apakah ini adalah salah satu langkah bentuk kekecewaannya semenjak dirinya dijebloskan ke Rumah Tahanan, ataukah sengaja dirinya mau melakukan sensasi untuk menunjukan dihadapan Anafina bahwa dirinya korban ulah dari sistem pemerintahan daerah saat ini, sehingga andaikan Anafina menjadi kepala daerah dirinya dengan leluasa menjadi target calon pejabat seperti semula.(***)

Kamis, 19 Mei 2011


Kapolda Resmikan Aula Mapolres Buru
Namlea,
- Kapolda Maluku Brigjen Polisi Syarif Gunawan Kamis (19/5) kemarin tiba di Kabupaten Buru dalam rangka Kunjungan Kerja, kedatangan Kapolda ke Pulau Buru pertama kali semenjak menjabat orang nomor satu di jajaran kepolisian maluku itu dampingi Karo Sumberdaya Manusia (SDM) dan Dir Pol Air.
Kedatangan kapolda beserta rombongan di Namlea disambut gembira oleh Kapolres Buru AKBP M. Saripudin beserta sejumlah perwira tinggi jajaran Mapolres Buru, Bupati Buru H.M.Husnie Hentihu dan Ketua DPRD Buru Maksin Bugis, dalam kunjungan kerjanya, Kapolda meresmikan ruang pertemuan (Aula) Mapolres Buru.
Dalam sambutan singkatnya Kapolda Maluku Brigjen Polisi Syarif Gunawan mengatakan, dirinya berterima kasi kepada pihak pemerintah daerah dan masyarakat yang sudah membantu, bermitra dan menjaga kondisi keamanan serta ketertiban diwilayah ini, selain itu menyangkut dengan hajatan politik di kabupaten buru dalam beberapa bulan kedepan kata Gunawan sebagaimana arahan dari Presiden untuk seluruh jajaran pemerintah baik provinsi maupun daerah, kemudian pihak TNI/Kepolisian dan pihak penyelenggara pemilu agar dapat bekerja sama dan saling membantu antara satu sama lain guna kelancaran dan kesuksesan sebagaimana yang diinginkan secara bersama.
Sebelumnya Bupati Buru H.M. Husnie Hentihu mengatakan, kemitraan antara pemerintah daerah dengan pihak kepolisian daerah semenjak kabupaten ini di mekarkan sudah terbangun sebelumnya, olehnya kata Hentihu kemitraan itu tetap terjaga dan terbangun hingga saat ini.
Terkait dengan perhelatan politik menjelang Pilkada Kabupaten Buru dalam beberapa bulan kedepan, Hentihu juga meminta Kapolda Maluku untuk sekiranya komunikasi tidak terputus dalam memantau dan menjaga kondisi keamanan agar dapat terjaga dengan aman hingga berakhirnya hajatan dimaksud, disatu sisi juga arahan Kapolda sangat diutamakan sebagaimana penyampaian awal tadi.
Usai melakukan peresmian gedung Aula Mapolres dan bertatap muka dengan sejumlah perwira setingkat mapolres Buru, direncanakan pada Jumat (20/5) hari ini, Kapolda beserta rombongan berangkat kembali ke Ambon dengan menggunakan pesawat carteran. (***)
Hari Ini PKS Akan Buka Pendaftara Cabup dan Cawabup Buru.
Namlea,-
Usai DPC Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) kabupaten Buru melakukan pembukaan pendaftaran bakal calon bupati dan calon wakil bupati kabupaten buru pada tanggal 7 mei 2011 minggu lalu, kini giliran DPC Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Buru dipastikan Hari ini akan membuka pendaftaran Calon Bupati Buru dan Calon Wakil Bupati Buru, pembukaan pendaftaran Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati ini disampaikan oleh Ketua Tim Optimalisasi Pilkada Kabupaten Buru Alihusni Tomia yang juga sebagai wakil ketua DPRD Buru kepada Maluku Expose di Ruang kerjanya Rabu (18/5).
Tomia mengatakan, Tanggal 19 besok (hari ini red) PKS akan membuka pendaftaran kepada semua kandidat baik calon bupati maupun calon wakil bupati, setelah mendaftar kemudian akan digodok secara internal.
Dikatakannya, peluang rekomendasi dari PKS jatuh kepada calon kandidat harus melalui mekalisme sebagaimana opsi yang ditawarkan dari PKS, yaitu bagaimana bisa berpasangan dengan kaders PKS, kemudian berpeluang menang.
Kata Tomia, sebelumnya dirinya sudah dihubungi oleh sebagian besar bakal calo-calon kandidat baik calon bupati maupun calon wakil bupati, namun kepastian pendaftaran itu dibukan melalui mekanisme partai yakni berdasarkan rapat internal partai sehingga penentuan waktu pendaftaran sebagaiman keputusan bersama dalam rapat.
Sebelumnya kata Tomia dirinya sudah dihubungi dan sudah membangun komunikasi bersama calon-calon kandidat yang akan bertarung dalam perhelatan pilkada nanti, bahkan kata dia sebagian besar calon kandidat berkeinginan untuk mendaftarkan dirinya di PKS apabila PKS sudah membuka pendaftaran, “sebelumnya saya sudah dihubungi oleh bakal calon dan sudah membangun komunikasi, yaitu Bintalib Hasan (Mantan Kepala TVRI Ambon), Hasan Duila, Muhammad Waikabu (wakil Ketua DPRD Buru), Amus Besan, Ramli Umasugi (Wakil Bupati Buru), Siti Aisyah Fitria (Anafina), Bambang Riyadi (anggota DPRD Buru dari Partai Hanura) dan Sudarmo (kaders PKS), calon-calon ini mau daftar ke kami”.
Dikatakannya dalam pembukaan pendaftaran bakal Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati kabupaten buru periode 2012-2017 ini dibuka dari tanggal 19 mei samapi tanggal 24 mei 2011 dan tidak dipungut biaya satu persen pun dari bakal calon kandidat. (***)

Bupati Buru H.M. Husnie Hentihu Serahkan DP4 Kepada Pihak Penyelenggara Pemilu yang diterima oleh Ketua KPUD Buru Iskandar Rada

Hasil Rekap DP4, Jumlah Pemilih di Buru 77,607
Namlea,-
Berdasarkan hasil rekapitulasi Daftar Penduduk Potensial Pemilih (DP4) melalui Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Buru tahun 2011, jumlah Pemilih di Kabupaten Buru dengan lima kecamatan mencapai 77,607.
Hasil rekap DP4 dari Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil itu tentunya suda melalui berbagai proses, yakni dari mulai pendataan penduduk secara resmi dari tingkat desa/kelurahan, dusun, hingga kecamatan yang ada di lima kecamatan di kabupaten buru.
Hasil rekap DP4 sudah diserahkan secara resmi dari pihak pemerintah daerah kabupaten buru yang dipimpin oleh Bupati Buru H.M.Husnie Hentihu kepada pihak penyelenggara pemilu (KPU) yang diterima oleh Ketua KPU Buru Iskandar Rada, kegiatan penyerahan DP4 tersebut berlangsung di Aula Kantor Bupati Buru pada Rabu (18/5) yang dihadiri oleh Bupati Buru dan muspida setempat, pihak penyelenggara pemilu, Panwaslu Kabupaten, Pimpinan DPRD dan Anggota.
Rincian pemilih Berdasarkan Hasil Rekap DP4 tahun 2011 melalui Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Buru untuk lima kecamatan diantaranya;
Kecamatan Namlea : dengan jumlah 12 Desa/kelurahan, pemilih perempuan 13,313, laki-laki 12,955, jumlah pemilih dalam kecamatan Namlea sebesar 26,268.
kecamatan Air Buaya : dengan jumlah 32 Desa/kelurahan, pemilih perempuan 6,525, laki-laki 6,873, jumlah pemilih dalam kecamatan Air Buaya sebesar 13,398.
kecamatan Waeapo : dengan jumlah 31 Desa/kelurahan, pemilih perempuan 12,203, laki-laki 13,306, jumlah pemilih dalam kecamatan Waeapo sebesar 25,509.
Kecamatan Waplau : dengan jumlah 10 Desa/kelurahan, pemilih perempuan 3,444, laki-laki 3,434, jumlah pemilih dalam kecamatan Waplau sebesar 6,878.
kecamatan Batabual : dengan jumlah 5 Desa/kelurahan, pemilih perempuan 2,746, laki-laki 2,808, jumlah pemilih dalam kecamatan Batabual sebesar 5,554.
Rincian jumlah pemilih ini ditotalkan dari lima kecamatan yang ada di kabupaten buru sehingga berjumlah 77,607 pemilih.
Bupati Buru H.M. Husnie Hentihu mengatakan, dalam rangka kegiatan pemilukada di buru, pemda akan mendukung KPU sebagaimana ketentuan perundang-undangan yang berlaku, “Kita berharap semua berjalan dalam situasi damai, tertib, yuridis dan tertanggungjawab, Mana kala kalau ada-hal-hal yang perlu dibutuhkan dan disampaikan, Penyerahan ini bukan tugas dari akhir jajaran pemerintah daerah bekerja dalam perhelatan pemilukada di kabupaten ini melainkan tanggungjawab bersama untuk menyukseskan segala bentuk kepentingan bersama menyukseskan daerah ini kedepan”.
Kata Hentihu, pemda menaruh harapan yang sangat besar kepada pihak penyelenggara pemilu di daerah ini, sehingga kedepan perhelatan ini akan berlanjut dan menghantar pemilukada hingga berakhir dengan situasi yang aman dan damai.
Sebelumnya Ketua KPU Kabupaten Buru Iskandar Rada mengatakan, Sesuai dengan tahapan program Pemilukada kabupaten buru yang termuat dalam surat keputusan KPU kabupaten buru No 1 tahun 2011, maka kegiatan ini termasuk dalam tahapan yang dimaksud, yaitu penyerahan data rekapitulasi Daftar Penduduk Potensial Pemilih (DP4).
Dikatakannya bahwa, setelah KPU menerima DP4 ini, tidak berarti akan langsung KPU menetapkan DP4 ini menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT), namun data DP4 tersebut akan di proses lagi dengan cara menyusun, memutakhirkan dan mengesahkan dalam bentuk Daftar Pemilih Sementara (DPS), setelah itu mengumumkannya, dilanjutkan dengan perbaikan DPS, pencatatan daftar pemilih tambahan hingga pengesahan dan penetapan daftar pemilih tetap (DPT).
Dari sekian proses tersebut kata Rada, diperlukan waktu yang cukup dan dibantu oleh petugas-petugas KPU di tingkat Kecamatan dan Desa, “Serangkaian kegiatan itu tentunya dengan penyerahan DP4 yang baru saja di terima ini untuk di olah kembali menjadi DPT, untuk itu bagi semua unsur, pemangku kepentingan dalam hajatan pilkada untuk mengambil peran menyukseskan pilkada di kabupaten ini untuk sama-sama kita inginkan terlaksana dengan baik dan aman”.
Selain itu, Khusus untuk data pemilih yang difalidasi, dirinya menyampaikan bahwa, bila pada saatnya nanti petugas-petugas KPU turun untuk menempel pengumuman DPS ditempat umum maupun tempat keramaian, maka diharapkan kepada warga masyarakat untuk datanglah, lihatlah dan ajaklah semua-semua saudara-saudara anda, teman, tetangga, keluarga, bawahan anda untuk melihat dan menyampaikan nama kepada petugas-petugas KPU yang dalam hal ini bila namanya belum tercatat dalam DPS tersebut.
Kata dia, dengan penyerahan DP4 ini menandatakan bahwa Gong pemilukada Kabupaten buru periode 2012-2017 akan dimulai. (***)

Minggu, 15 Mei 2011




LABAKI Desak Polisi dan BPKP Percepat Proses Dugaan Korupsi BLK Buru.
Wakapolres; Prosesnya Lama Karena Tidak Ada Kerja Sama Dari Instansi Terkait

Namlea,- Dugaan Kasus Korupsi Proyek pembangunan tiga buah gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Buru yang berlokasi di antara Desa Lala dan Desa Karang Jaya Kecamatan Namlea Kabupaten Buru yang bersumber dari Dana Stimulus senilai 3,7 Miliar dengan nomor kontrak : SPP.560/01/BLK.Stimulus/XI/2009 hingga saat ini belum final di meja kepolisian, padahal setelah dilakukan penyelidikan awal, polisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi hingga saksi ahli guna mempertajam pengungkapan dugaan kasus korupsi BLK dimaksud.
Mengamati Dugaan kasus Korupsi BLK yang saat ini masih terproses di meja kepolisian, Ketua Laskar Anak Bangsa Anti Korupsi (LABAKI) Kabupaten Buru Abd. Radjak Trenggano kepada Maluku Expose Sabtu (14/5) di Namlea meminta dan mendesak pihak kepolisian Buru untuk mempercepat proses dugaan Korupsi BLK Buru.
Dirinya mengakui meskipun lamban terproses di meja kepolisian dari awal tahun 2010 hingga sekarang, namun harus dibarengi dengan publikasi sehingga tidak menimbulkan unsur kecurigaan dari masyarakat terhadap kinerja aparat kepolisian dan BPKP, “justru itu, meskipun penanganannya lambat, polisi harus mempublikasikan kepada masyarakat akan perkembangan kasus itu, kalau didiamkan kasus ini dan tidak pernah mempublikasikan ke media otomatis mendapat sorotan dari masyarakat, untuk itu kami minta kepada Badan Pemeriksa Keuangan untuk mempercepat hasil audit kerugian negara sehingga pihak kepolisian dengan secepatnya meningkatkan kasus BLK itu menjadi penyidikan”.
Menanggapi kasus tersebut, Wakapores Buru, Kompol Aman Guntoro lewat pesan singkatnya kepada Maluku Expose Sabtu (14/5) mengakui lambatnya penanganan kasus tersebut dikarenakan tidak ada kerjasama yang baik dari instansi terkait, “lama bukan karena Polres yang bikin jadi lama dan bukan tidak kerja, namun karena itu tadi, tidak ada kerjasama yang baik dari instansi terkait”.
Guntoro mengungkapkan, untuk saat ini kasus BLK Buru masih menunggu hasil audit kerugian negara yang dilakukan oleh pihak BPKP, sehingga kalaupun hasil dari BPKP sudah ada maka Polisi akan tingkatkan prosesnya menjadi penyidikan, “tinggal tunggu hasil dari BPKP...kalau sudah dikirim dari BPKP maka akan ditingkatkan menjadi penyidikan”.
Sebelumnya pada Bulan Juli tahun 2010 lalu, lewat kepemimpinan mantan Kapolres Buru AKBP Djoko Susilo sudah melakukan pemeriksaan baik terhadap sup kontrak maupun terhadap saksi-saksi lain, bahkan hingga barang bukti dilapangan untuk kemudian dicocokkan dengan alat bukti pencairan dana 65% yang terjadi Desember tahun 2009 lalu, sehingga kata Susilo saat itu, walaupun kini ada oknum kontraktor yang terus melanjutkan pekerjaan di lapangan, akui dia, hal itu tidak sampai mempengaruhi penyidikan aparat kepolisian. "Kita sudah ada hasil awalnya, sampai dimana pekerjaannya dan dia pencairan kapan, kan sudah ada bukti-buktinya. Soal dia mau melanjutkan pembangunan lagi, itu haknya dia. Tapi sampai kapan dana itu dicairkan, buktinya ada pada kita, fakta-fakta di lapangan kan tidak bisa dicuri kan".
Untuk di ketahui, proyek BLK miliaran rupiah tanpa tender tersebut, ditangani oleh tiga kontraktor berdasarkan hasil sup dari pihak perusahan CV. Sarina Jaya Abadi, tiga kontraktor yang dipercayakan untuk pembangunan proyek tersebut diantaranya, Masud Mamulati, Ali Soleman dan Apeng alias ongko peng.
Diawal pekerjaan proyeknya berjalan mulus, namun entah kenapa belum sampai pada pertengahan pekerjaan ketika bendahara BLK pada dinas Nakertrans Buru yang bernama Toto mencairkan 30 persen kepada kontraktor, pihak kontraktor menolak dana pencairan 30 persen tersebut tanpa alasan yang pasti, bahkan kontraktor ngotot harus dilakukan pencairan 65 persen, atas dasar paksaan pihak kontraktor itulah akhirnya Bendahara BLK meminta laporan kemajuan fisik proyek dari pihak konsultan pengawas yang bernama Edi Suratno sebagai acuan dan bukti untuk dicairkan dana senilai 65 persen, “beta suda cair dong dengan 30 persen tapi dong tolak dan dong seng merasa puas dengan 30 persen, dong mau harus cair 65 persen, lalu beta bilang kalau 65 persen harus punya laporan kemajuan fisik, setelah itu beta berkoordinasi denga pihak KPN supaya bisa tidaknya dicairkan 65 persen dan akhirnya terkabul”. Demikian keterangan yang berhasil di himpun Maluku Expose dari Bendahara BLK pada tahun 2010 lalu.
Pekerjaan sebagaimana penjelasan dalam kontrak pada pasal 5 bahwa, batas waktu pelaksanaan ditetapkan selama 39 hari kalender terhitung sejak ditandatangani surat perjanjian tersebut pada tanggal 21 Nofember 2009, namu ketentuan kontrak tersebut diindahkan, Kemudian sebagaimana bunyi pasal 8 dalam sub kontrak tersebut juga bahwa menyangkut tata cara pembayaran yang seharusnya di bayar 30 % tahap awal namun yang terjadi telah dibayar lunas 65 % lantaran paksaan kontraktor sebagaimana ungkapan bendahara pembangunan BLK berdasarkan Laporan Kemajuan fisik pekerjaan yang dibuat oleh Konsultan Pengawas BLK Edi Suratno saat itu, padahal saat itu pekerjaan belum mencukupi 30 %, sehingga diduga kuat ada rekayasa laporan kemajuan fisik sebagai bukti untuk pencairan 65 %.
Pencairan sudah dilakukan 65% atau Rp. 2,3 milyar oleh bendahara BLK pada dinas Nakertrans yang di transfer langsung ke rekening milik Direktur CV. Sarina Jaya Abadi, Nasir Mamulati yang mana nilai yang tertera dalam surat kontrak tersebut.
Laporan pekerjaan dilapangan sebagaimana disampaikan Konsultan Pengawas BLK Edi Suratno pada akhir bulan April 2010 untuk masing-masing pekerjaan diantaranya, Bangunan yang dikerjakan oleh Masud Mamulati baru mencapai 49 %, kemudian Bangunan yang dikerjakan oleh Ali Soleman baru mencapai 30 % dan Bangunan yang dikerjakan oleh Apeng baru mencapai 53 %, dari ketiga bangunan yang ditangani oleh tiga kontraktor tersebut belum satupun pembangunannya mencapai 65 % sebagaimana bunyi kontak.
Dugaan rekayasa laporan kemajuan fisik yang dilakukan oleh Konsultan Pengawas BLK Edi Suratno untuk pencairan Dana 65% atau Rp. 2,3 milyar saat itu atas permintaan Direktur CV Sarina Jaya, Nasir Mamulaty bersama dua rekannya Ali Soleman dan Ongko Peng, anehnya dari laporan rekayasa kemajuan fisik itu mendapat pengesahan atau ditandatangani oleh PLT Kepala Dinas Nakertras Buru Harun Awad yang juga sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sebagaimana tertuang dalam bukti pencairan Dana yang sudah dikantongi pihak kepolisian setempat. (***)

Selasa, 03 Mei 2011

Jaksa Jebloskan Dua Tersangka Korupsi Rumah KAT Ke Rutan Jikumerasa
Namlea, Expose,-
dua tersangka kasus korupsi pembangunan perumahan Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Pagarlahin Desa Waepsalit dan Dusun Wambasalahin Desa Lele kecamatan Waeapo Kabupaten Buru yang dianggarkan lewat APBD Buru tahun 2010 senin (2/5) siang akhirnya di jebloskan ke rumah tahanan (Rutan) Jikumerasa oleh aparat kejaksaan negeri namlea, kedua tersangka tersebut masing-masing Zaid Bamatraf alias Aba Zaid dan M. Akhyar Behuku alias Onyong Behuku.
Kepala Kejaksaan Negeri Namlea, Sedia Ginting SH M.Kum yang didampingi Kasie Pidsus Kejari Namlea, Ridwan Bugis SH kepada wartawan di kantor kejaksaan Senin siang menjelaskan, bahwa kedua tersangka Said Bamatraf dan Onyong Behuku disangkakan melakukan dugaan tindak pidana korupsi sebagai mana diatur dalam Pasal 2 ayat (1) jo pasal 7 ayat (1) huruf a UU No. 31 Th. 1999 jo UU No. 20 Th. 2001 jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, “kedua tersangka ini dikenakan pasal yang sama”, demikian penjelasan singkat Kasi Pidsus kejaksaan negeri Namlea Ridwan Bugis kepada Wartawan di kejaksaan negeri namlea siang tadi.
Said Bamatraf disangkakan merugikan negara sebesar Rp.100.360.000. Sedangkan Onyong Behuku diduga merugikan negara sebesar Rp.225.820.000.
Sebelum ditahan kemarin, Kejaksaan Negeri Namlea sudah tiga kali melayangkan surat panggilan untuk penyerahan tahap kedua. Tapi saat panggilan pertama Kamis dua pekan lalu, baik Onyong Behuku maupun Said Bamatraf tidak memenuhi panggilan kejaksaan.
Kemudian pada panggilan kedua Senin pekan lalu, lagi-lagi Onyong Behuku tidak hadir di kejaksaan. Sedangkan Said sempat datang tanpa didampingi pengacara, Fachrie Bahmid SH,MH.
Dikhawatirkan Onyong akan melarikan diri Kejaksaan dengan dibantu petugas kepolisian secara intensif berusaha mencari tersangka di Kecamatan Waeapo. Setelah dilakukan pencarian selama delapan hari, akhirnya petugas berhasil menemukan Onyong saat diam-diam di Kampung halamannya Dusun Wambasalahin.
Akhirnya setelah menjalani pemeriksaan terakhir Senin pagi, sekitar pukul 09.00 wit hingga menjelang siang, Onyong dan Said langsung ditahan dan dibawa ke Rutan Jikumerasa.
Salah satu tersangka Z. Bamatraf kepada wartawan mengatakan dirinya sempat kaget dan panik ketika jaksa menghembuskan kata penahanan kepada mereka berdua, disatu sisi Bamatraf diam dan sabar terima putusan jaksa, “apapun keputusan hukum saya akan turuti”, singkat Bamatraf.
Bamatraf berjanji, saat persidangan nantinya dirinya akan membeberkan sekaligus menuntut PPTK, Kepala Ekbang Ibrahim Mewar dan Kepala Dinas Sosial Karim Toekan sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), "saya akan tuntut mereka lagi nanti di pengadilan karena ada salah satu surat penting dari mereka yang saya pegang".
Sementara itu di tempat yang sama Onyong Behuku memamarkan bahwa proyek yang ditanganinya itu sudah dikerjakan sejak tahun 2009 lalu di kampung halaman orang tuanya di Dusun Wambasalahin sebanyak 20 unit rumah KAT.
Namun secara administrasi baru dibayarkan oleh Dinas Sosial Kabupaten Buru di tahun anggaran 2010 lalu.
Kata Onyong, proyek KAT itu total nilainya mencapai Rp.700 juta. Namun dalam kontrak hanya Rp.694 juta.
Proyek itu kemudian dipecah dua antara dia dengan Said Bamatraf dan masing-masing menangani 20 unit rumah.
Untuk mengerjakan proyek itu, lanjut dia, bahwa dirinya tidak punya modal kerja, sehingga dia dibantu uang sebesar Rp.85 juta dari kantong istri wakil bupati. “Beta dipinjam uang tersebut. Jadi beliau hanya bantu beta dan beliau tidak terlibat dalam proyek itu,” Bebernya.
Secara pribadi onyong mengakui, bahwa ia tidak terlibat langsung dalam pencairan dana proyek. Ada pihak lain yang mencairkan dana tersebut.
Bahkan sisa dana 5 persen juga dicairkan oleh orang lain dan dirinya hanya diberikan Rp.7 juta .”Uang itu beta terima dari ibu wakil bupati, karena sudah dititipkan ke beliau setelah dipotong beta pung hutan sama beliau,” ujar Onyong.
Onyong juga membeberkan, bahwa saat dana dicairkan pertama, pimpro di Dinas Sosial bernama Baharudin memotong biaya sebesar 34 juta. Sebanyak Rp.10 juta dengan dalih biaya administrasi dan Rp.24 juta lagi tidak jelas untuk apa.
“Padahal biaya administrasi dan pajak-pajak sudah dibayarkan. Tapi dong di dinas ada ambil Rp.10 juta lebih dan Rp.24 juta,” bebernya lagi.